Pijat Bayi: ‘Kado’ Ayah untuk Ibu

parent-guide.jpg
Pijatan ayah untuk bayi ternyata merupakan kado yang sangat berharga untuk ibu menyusui. Kenapa?

Pijat bayi sudah dipraktikkan sejak berabad lalu. Di Indonesia, sebagian masyarakat mengenalnya secara turun temurun melalui dukun pijat bayi. Sementara, masyarakat yang jarang berinteraksi dengan dukun mengenal ‘pijat bayi moderen’ melalui kelas-kelas pijat bayi melalui bimbingan instruktur. Kelas-kelas ini mengutamakan peran orangtua bayi sebagai pemijat, dan kurikulumnya bisa dibilang merupakan pengayaan perahan ala Swedia, refleksiologi, yoga dan perahan pijat India. 
 
Secara umum, manfaat pijat bayi adalah membuat bayi rileks, meningkatkan bonding antara orangtua dan bayi, membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi, meningkatkan komunikasi orangtua dengan bayi, serta membuat bayi tidur lebih nyenyak.   
 
Jika Ayah Memijat…
Idealnya pijat bayi dilakukan tak hanya oleh ibu, tapi juga oleh ayah. Kenapa ayah sebaiknya ikut memijat? Berikut ini manfaat ‘ekstra’ jika pijat bayi dilakukan ayah:

  1. Memperkaya bonding experience ayah dan bayi. Carla Steptoe CIMI, pemilik dan pengelola Infant Massage One O One di Ocean Springs, Mississippi, Amerika Serikat menyatakan, selama pemijatan, ayah dan bayi bisa saling berinteraksi lewat sentuhan kasih sayang one-on-one yang intim. Ini akan memperkaya bonding experience baik pada keduanya, seperti halnya kegiatan menyusui pada ibu dan bayi.
  2. Mengurangi keraguan ayah untuk ikut merawat bayi. “Mempelajari pijat bayi bisa membantu mengurangi keraguan ayah untuk ikut merawat bayi,” ungkap Steptoe. Sebab, para ayah yang sebelumnya menganggap tangannya terlalu ‘besar dan kasar’ sehingga akan menyakiti bayi, kini paham cara menyentuh dengan sentuhan yang aman dan menyenangkan bayi.
  3. Menyediakan role model untuk bayi. Saat memijat, ayah sepenuhnya hadir dan terfokus pada bayi. Ini memberi kesempatan bayi memperoleh ‘model peran’ dalam hal mendengar aktif, berempati, dan memberi dukungan, karena pada saat itu bayi merasa bahwa apapun yang ia komunikasikan (kegembiraan, perhatian, kecemasan dan ketakutan) direspons oleh ayahnya.  

Kado’ untuk Ibu Menyusui
Ayah yang secara rutin memijat bayi, ibarat memberi ‘kado istimewa’ untuk istrinya – ibu si bayi. Ya, istri mana yang tidak bahagia punya suami yang penuh kasih sayang dan tidak canggung ikut merawat bayi? Malah, jika ayah memijat bayi di hadapan istrinya, sang istri seolah mendapat ‘hadiah langsung’. Apakah ‘hadiah langsung’ itu? Yaitu munculnya emosi-emosi positif yang membuat ibu dilanda sensasi ‘haru biru’ – yaitu gabungan rasa keibuan, bahagia, haru, terlindungi, bangga dan bergairah. Tak heran, banyak ibu meyusui yang mengaku ASI-nya menetes-netes saat menyaksikan sang suami memijat bayinya!
 
Wahai para ayah, berminatkah menjadikan pijat bayi sebagai ‘kado istimewa’ untuk istri tercinta? PG                 




    Leave a comment